Mimpi dan Motivasi

Sebenernya, apa sih hal yang selalu kita impikan?
Jaman kecil dulu aku pasti punya sesuatu hal yang membuat aku kepingin bangun besok pagi. Ah, aku inget! Filosofi ini muncul saat jamannya Nokia 3310. Jadi, sebelum tidur aku selalu membayangkan bahwa someday aku pasti bisa beli HP itu. Dulu aku emang seorang handphone-freaks. Tanya aja sama orang-orang di sekelilingku, bener ga tuh? Nah, setelah HP itu bisa terbeli, pas malem-malem aku jadi ngga semangat lagi. Seolah di dunia ini udah ngga ada lagi tujuan. Okay, konsep ini emang keliatan bodoh banget, tapi kadang-kadang hal ini ada benernya juga loh. Pernah suatu saat aku baca di majalahnya Papi bahwa konsep ini bisa diibaratkan seperti ilustrasi di bawah ini.
“Seekor keledai pada hari itu tidak mau berjalan. Baru sebentar saja berjalan, ia beranjak diam lagi. Sang pemilik kebingungan, padahal ia butuh untuk bepergian. Akhirnya ia ikatkan sebatang wortel menggunakan kayu dan tali, dan ia letakkan beberapa sentimeter dari wajah si keledai. Si keledai akhirnya mau juga berjalan untuk mengejar wortel tersebut, karena ia lapar. Tapi setiap kali si keledai akan maju untuk menggigit wortel tersebut, si pemilik memajukan wortelnya beberapa senti lagi, sehingga si keledai terus berjalan mengejar wortel tersebut. Jika si keledai berhasil mendapat wortel tersebut, maka berakhirlah. Ia tidak punya tujuan lagi untuk berjalan. Sampai pada saatnya sang pemilik memiliki umpan baru lagi untuk digantung di depan wajah keledai itu.”
Begitulah, manusia seperti kita juga pasti punya mimpi. Anak TK bermimpi dibelikan mainan. Anak SD bermimpi dibelikan game. Anak SMP bermimpi dibelikan gadgets. Anak SMA bermimpi dibelikan motor. Anak kuliahan bermimpi punya mobil. Masuk kerja bermimpi punya istri. Udah punya istri bermimpi punya anak. Udah punya anak mimpi punya rumah. Udah punya rumah mimpi punya mobil mewah. Udah punya mobil mewah mimpi punya motor gede. Pokoknya teruus aja ngga ada habisnya.
Tapi buat aku, inilah yang bisa bikin kita hidup. Hidup dalam artian “hidup” yang sebenarnya. A passionate life. Kalau manusia udah nggak punya mimpi lagi, berarti udah saatnya dia buat pergi ke tingkat selanjutnya. Well, mungkin tipe orang seperti Soe Hok Gie-lah yang sedikit kurang beruntung. Karena saat dia masih punya banyak mimpi yang bergelora, malah saat itu juga ia pergi ke tingkat selanjutnya, meninggalkan mimpi-mimpinya menjadi mimpi-mimpi yang tak pernah terwujudkan.
Nah, moral of the story-nya adalah, wujudkan mimpi-mimpi kamu sebelum terlambat. Daripada misalnya mimpi pengen kawin tapi keburu mati, ntar kita bisa jadi arwah penasaran lagi, hiiy! Pokoknya sebisa mungkin lakukan apa yang kita bisa sebelum terlambat. Post ini bukan bermaksud untuk menceramahi loh, tapi malah aku bikin supaya aku sendiri inget sama mimpi-mimpiku yang masih belum terwujudkan. Misalnya, beberapa bulan lalu aku pengen beli MacBook, Alhamdulillah kesampaian. Terus yang aktual aja nih, pengen beli CDnya Goodnight Electric yang Electroduce Yourself, daripada keburu mati nunggu b*j*k*nnya keluar di K*ta K*mb*ng, mendingan beli aja langsung di DISC TARRA, walupun mahal. Nah, sekarang ini, aku punya mimpi baru!
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

SEJARAH Patung Liberty

Patung Liberty, kebanggaan dan simbol Kota New
York, ternyata bukan dibuat di New York. Patung tersebut, yang ternyata di
desain oleh pemahat Prancis, Frederic-Auguste Bartholdi pertama kali dibangun
dan disusun di Prancis pada tahun 1874. Patung Dewi Kemerdekaan tersebut
dipersembahkan oleh rakyat Prancis kepada rakyat Amerika, sebagai hadiah ulang
tahun kemerdekaan Amerika yang ke-100.
Setelah
selesai dibuat di Prancis, patung tersebut dibongkar, dan dikemas dalam 200
muatan besar untuk dikirim ke Amerika. Patung Liberty selanjutnya disusun
kembali di Bedloe’s Island di mulut pelabuhan Kota New York. Sedemikian lama
proses pengepakan ini, hingga patung Liberty baru bisa diresmikan pada tanggal
28 Oktober 1886, sepuluh tahun setelah HUT kemerdekaan Amerika yang ke-100.
Dengan
tinggi 46 meter dan berat 204 ton, Patung Liberty berdiri diatas landasan
setinggi 46 meter. Bagian dalamnya diisi oleh rangka baja, sementara bagian
luarnya dibuat dari plat tembaga. Rangka baja patung Liberty, dibuat dan
dirancang oleh Gustave Eiffel, orang yang juga merancang dan membangun Menara
Eiffel.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Mika: 'THE BOY WHO KNEW TOO MUCH,' Tetap Megah Namun Tak Semengejutkan Dulu

Lihat Gambar

Mika: THE BOY WHO KNEW TOO MUCH © wordpress.com

Selasa, 22 Desember 2009 18:16
KapanLagi.com -
Oleh: Noppy


Michael Holbrook Penniman, pemuda Inggris kelahiran Lebanon, 18 Agustus 1983, ini boleh berbangga hati karena didapuk sebagai salah satu penyanyi solo pria terbesar sepanjang sejarah. Lelaki dengan kecenderungan seksual yang tidak jelas dan lebih tenar dengan nama panggung Mika ini pun menuai sensasi dengan lagu-lagunya yang ceria, didukung dengan suaranya yang terdengar bagai pertunjukan opera.

Album pertamanya, LIFE IN CARTOON MOTION, yang dirilis tahun 2007 lalu meraup sukses dengan memenangkan Best Selling British Artist dalam gelaran World Music Awards. Dan this Golden Man mencoba kembali dengan album keduanya, masih dengan gaya khasnya dalam menyanyikan musik pop dengan suara falsetto-nya, inilah THE BOY WHO KNEW TOO MUCH.

Mika membuka album kedua dengan sampul warna warni bak permen yang kontras dengan foto hitam putih dirinya dengan single pertamanya, We Are Golden. Saat mendengarkan lagu ini kita akan teringat pada gaya suara Freddie Mercury yang melengking bak pemain opera dan Mika mungkin mendapatkan kemampuan ini karena belajar dari Alla Ardakov, seorang pemain opera profesional dari Rusia.

Setelah album debutnya dipuji-puji oleh banyak kritikus musik karena musikalitasnya yang pantas diacungi jempol, single Mika yang satu ini rupanya tak terlalu mengesankan. Pasalnya, Mika dinilai hanya memberikan suatu bukti jika dirinya memang masih bertaji seperti album perdananya (baca: bukan one hit wonder), namun tak terlalu ada perkembangan di dalamnya.

Dilanjutkan dengan track Blame It On The Girls dengan tune yang terinspirasi Queen dan irama hip hop, menunjukkan kekuatan Mika dalam menyanyikan lagu power pop.

Dan Rain, track ketiga yang dijadikan single keduanya, pesona Mika terlihat begitu besar. Dengan suasana Eurodisco, Mika membuat pendengarnya tak akan bisa menolak ajakannya untuk berdansa dan berdisko walaupun track ini lembut di permulaan.

Meski tak terlalu menarik perhatian, namun track-track selanjutnya seperti Dr John, I See You, Blue Eyes, Good Gone Girl, Touches You, By The Time, One Foot Boy, Toy Boy, dan Pick Up Off The Floor Mika. pun akan membuat Anda masuk ke dalam dunia ceria namun ambigu ala

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Terang Dalam Gelapku - Ungu

Kita yang pernah merasakan
Hitam terangnya cinta
Bersamamu kan kujelang hari bahagia
Tanpamu ku gelap . . Tanpamu gelap

Simpan saja semua cerita
Tentang hitamnya cinta
Bersamamu kan kujelang hari bahagia
Tanpamu ku gelap . . Engkaulah terang

Reff:
Dan aku . .
T'lah yakinkan hatiku bahagiakan
Kujelang bersamamu
Dan aku . .
Yang tak bisa tanpamu karna
Engkaulah terang dalam gelapku

Bulan bintang yang s'lalu datang
Setia terangi malam
Tak seterang hatimu, tak seterang cinta
Yang kau berikan . . yang kau berikan

Back to Reff

Aku di sini tanpamu
Mengharapkan cintamu
Dalam gelap langkahku

Dan aku . .
T'lah yakinkan hatiku bahagiakan
Kujelang bersamamu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS